Jumat, 08 April 2011

Memerintah Dengan Ketaatan

Do you want to share?

Do you like this story?

Sering kali kita merasa jenuh dengan keadaan kita, pekerjaan kita, teman-teman kita, rasanya semuanya serba membosankan, ingin rasanya pergi mencari sesuatu yang baru sesuai keinginan hati kita. Saya kira keadaan ini bisa dialami oleh siapa pun, termasuk seorang raja atau peminpin.  Ada yang menyatakan dengan sebuah kalimat yang kira-kira seperti ini "Orang yang tinggal di pantai ingin tinggal di gunung dan orang yang tinggal di pegunungan ingin tinggal di pantai." Mari kita pelajari kisah berikut ini:
Pada abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. Ia akhirnya melamar kepada Pryor Richard di sebuah biara lokal dan meminta agar dirinya diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan.

"Ya, Raja," kata Pryor Richard, "Apakah Anda memahami bahwa Anda harus berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah seorang raja."

"Saya paham," jawab Raja Henry. "Sisa hidup saya, saya akan taat kepada Anda, sebagaimana Kristus memimpin Anda."

"Kalau demikian saya akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan," kata Pryor Richard. "Kembalilah ke tahta Anda dan layanilah dengan setia dimana Allah telah menempatkan Anda."

Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: "Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan."

Selengkapnya:Memerintah Dengan Ketaatan

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar