Sabtu, 09 April 2011

Memegang Kendali Kehidupan

Do you want to share?

Do you like this story?

Harus diakui bahwa sebagai manusia ada keinginan memegang kendali dalam hidup kita sendiri. Apa lagi ketika seseorang menjadi pemimpin yang punya kekuasaan dan bisa mengendalikan banyak hal. Kita suka memegang kendali, karena kita bisa menentukan sesuatu, kita bisa meneriakkan perintah-perintah. Kita bisa memutuskan saat diperlukan, tidak perlu menunggu. Kita ingin apa yang kita mau, tersedia atau dilakukan ketika kita menginginkannya.

Tapi sayangnya, kita tidak selalu memegang kendali dalam kehidupan ini. Ada saatnya dimana kita lelah, letih dan tidak mampu lagi memegang kendali. Kita lupa bahwa ada satu pribadi yang memegang kendali atas kehidupan ini, Tuhan. Sering kali kita lupa bahwa Tuhanlah pemegang kendali atas seluruh kehidupan kita, itu sebabnya kita sering kelelahan dan merasa tidak berdaya ketika sesuatu terjadi di luar kendali dan keinginan kita. Mari kita belajar tentang tiga hal yang akan kita alami ketika Allah yang memegang kendali dalam hidup kita.

1. Belajar rendah hati.
Kita bisa baca kitab Yesaya 55:8-9 : Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Jika jalan-jalan Allah lebih tinggi daripada jalan-jalan saya, maka apapun yang Dia izinkan terjadi, saya akan tunduk di hadapan-Nya di dalam ketaatan. Jika kita mengambil langkah ini, hasilnya adalah sikap rendah hati di hadapan Allah karena kita mengakui dan mempercayai bahwa Dia yang mengendalikan dan berdaulat atas hidup kita. Percayalah, ketika kita menyerahkan kendali kehidupan kita ketangan Tuhan, rencana-Nya atas hidup kita adalah sebuah rencana yang indah.

2. Mengalami kelegaan
Baca Mazmur 139:2-4: Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.

Ketika kita mengetahui bahwa Tuhan yang memegang kendali, kita menjadi mengerti bahwa kita aman ditangan-Nya. Pada akhirnya kita bisa rileks, santai dan merasakan kelegaan. Yang perlu kita lakukan adalah taat pada tuntunan Tuhan saja.

3. Menemukan semua jawaban atas setiap pertanyaan.
Baca Efesus 1:9: Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus.

Ketika kita menyerahkan kendali kepada Tuhan, Dia akan menuntun kita dan mengajarkan kepada kita jalan-jalan-Nya. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjadi seorang murid yang baik, rendah hati, tunduk dan taat pada perintah-Nya. Semua itu adalah sebuah proses, karena kita adalah seorang murid, hal tersebut adalah proses pembelajaran hidup.

Sikap kita akan menentukan kehidupan kita, demikian juga dengan pilihan kita dalam menentukan sikap apakah akan menyerahkan kendali hidup kita pada Tuhan atau tetap kita sendiri yang kendalikani.


YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar