Rabu, 03 November 2010

Yesus dan Sekotak Apel

Do you want to share?

Do you like this story?

Artikel ini punya pesan seperti yang ada pada artikel Sepatu Baru Dari Tuhan yaitu sebagai orang percaya kita harus mencerminkan sifat Tuhan dalam keseharian kita, agar orang lain yang melihat atau bersentuhan dengan kita dapat melihat atau merasakan kasih Tuhan.

Beberapa tahun lalu sebuah grup salesman menghadiri sebuah konfrensi di Chicago. Mereka telah berjanji kepada istri masing-masing akan tiba di rumah pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama. Hal ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat mereka sambil membawa koper-kopernya. Namun saat menuju tempat boarding pass tanpa sengaja salah seorang salesman itu menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan kemana-mana. Namun para salesman itu tetap bergegas mengejar pesawat mereka, karena jika tidak maka mereka akan terlambat.
 
Tapi satu orang diantara mereka berhenti. Dia berhenti sejenak dan mengambil nafas dalam-dalam, dia mencoba mendengarkan suara hatinya, dan ia merasakan belas kasihan pada gadis yang menjual apel-apel itu. Dia segera memberitahu teman-temannya untuk berangkat tanpa dirinya, dia meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu kemudian kembali ke terminal dimana apel-apel tadi berhamburan ke lantai.
 
Pria itu bersyukur telah membuat keputusan yang benar. Gadis penjual apel itu ternyata buta! Gadis itu menangis, dan rasa frustasi terlihat jelas diwajahnya. Dia mencoba meraba-raba mencari apel-apelnya. Ia berseru meminta pertolongan untuk mengumpulkan barang dagangannya, namun tidak seorang pun yang peduli.
 
Salesman itu berlutut memunguti apel itu bersama gadis itu, setelah mengumpulkannya, ia membantu menatanya kembali di meja. Saat ia melihat banyak diantara apel itu yang rusak, ia memisahkannya. Saat telah selesai, ia berkata kepada gadis itu, "Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baik-baik saja?"
 
Gadis itu menghapus air matanya.
 
Pria itu kemudian berkata, "Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak harimu sedemikian buruk."
 
Ketika pria itu hendak pergi meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali.
 
"Tuan.." Pria itu berbalik menatap gadis itu.
 
"Apakah engkau Yesus?" tanya gadis itu.
 

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar