Jumat, 26 November 2010

Kuasa Sebuah Teladan Hidup

Do you want to share?

Do you like this story?

Jawaban.com ~ Pelajaran teologi mengajarkan saya bahwa Tuhan mengasihi saya – saya dan semua orang lainnya. Saya tidak meragukan pengajaran Alkitab. Tapi secara emosional, saya tidak merasakan kasih Tuhan. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (Yohanes 3:16)dan mengirimkan Yesus untuk mati bagi orang berdosa, dan itu termasuk saya. Tetapi, kadang saya merasa diselamatkan sebagai bagian dari sebuah kesepakatan. Tuhan terjebak dengan saya karena merasakan belas kasihan kepada semua orang.
 
Masalah saya bukan pada pengertian teologi saya atau pengetahuan saya; tapi karena perasaan saya tidak bisa setuju. Suatu hari dalam saat teduh, saya membaca Roma 9:13 seperti ada tertulis "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
 
Kata-kata itu terus muncul dalam pikiran saya selama beberapa hari. Kenapa Yakup layak untuk dikasihi? Dia adalah salah satu bajingan terbesar dan paling kecil kemungkinannya layak untuk di kasihi, dan Tuhan mengasihi dia. Dia tidak melakukan apapun untuk dikasihi dan seharusnya menerima hukuman. Semakin saya memikirkan kalimat itu dan fokus pada apa yang harus saya katakana, saya tahu pasti bagaimana harus berdoa.
 
"Saya Yakub, yang Kau kasihi," saya ucapkan kalimat itu dengan lantang.
 
Saya berdoa dengan kalimat itu setiap hari selama sebulan. Suatu hari, dari pada berkata, "Saya Yakub yang Kau kasihi," saya mendengar diri saya sendiri berkata, "Saya Yakub. Saya benar-benar dia.."
 
Saya fokus untuk menjadi Yakub hampir beberapa waktu, dan saya telah menjadi seperti Yakub. Akhirnya, saya tahu rasanya dikasihi. Sebuah jaminan yang luar biasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. 
 
 

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar