Selasa, 12 Oktober 2010

Menjadi Milyuner Dengan Cara Tuhan

Do you want to share?

Do you like this story?

Lima tahun lalu, Dr Anderson yang menggembalakan 2.000 orang jemaat ini melakukan kegiatan gereja seperti biasa, membayar tagihan tepat waktu dan hal-hal yang lainnya. Saat ia terbang untuk sebuah acara TV dengan Jesse Duplantis, ia membaca buku Robert Kiyosaki "Rich Dad, Poor Dad". Selama penerbangan itu, ia merasa Tuhan berkata, "Banyak orang mengajarkan tentang kemakmuran, namun tidak ada yang menunjukkan kepada mereka bagaimana untuk sejahtera." Dia menyadari kebanyakan orang Kristen tidak melek finansial dan Gereja tidak mengajarkan jemaatnya proses yang benar dalam menjadi kaya.

 

Dr Anderson mengatakan kita perlu mengubah pola pikir kita yang sering memandang negatif kemakmuran. Tuhan ingin kita makmur. Kita memiliki kesalahpahaman yang memandang bahwa Yesus itu miskin. Jika kita melihat apa yang tertulis dalam Alkitab, kita akan melihat bahwa dari awalnya Yusuf dan Maria bukan tidak punya uang untuk penginapan, hanya ada tidak ada ruang untuk mereka. Ketika Yesus disalibkan, orang Romawi membuang undi untuk pakaian, yang menunjukkan hal itu berharga, bukan kain biasa seperti yang kita pikirkan. Yesus makmur. Orang-orang di zamannya tidak akan mendengarkan perkataan orang miskin tunawisma.

 

Ini adalah konsep yang cenderung kita lupakan. Kami mengambil uang kita dan lupa untuk memberikan kembali pada Kerajaan Allah dan menginvestasikannya. Dalam Maleakhi 3:7-14 berbicara tentang membawa perpuluhan kita ke gudang dan Tuhan akan membuka jendela surga. Dr Anderson mengatakan jika kita ingin berhasil, kita perlu mengikuti apa yang diuraikan dalam Alkitab. Kita perlu untuk berinvestasi di bumi. Kemudian kita akan melihat buah 30, 60, dan 100 kali lipat.

 

Lukas 19:11-27 menceritakan perumpamaan tentang mina. Seorang bangsawan memberikan setiap hambanya mina untuk "digunakan berbisnis" sampai ia kembali. Hamba pertama menghasilkan 10 mina, dan yang kedua menghasilkan lima mina dan yang ketiga menyembunyikan mina nya. Ketika pemiliknya kembali, ia menghadiahkan dua investor tadi untuk memerintah kota-kota, tetapi yang tidak menginvestasikan minanya disebut sebagai orang fasik dan hamba si jahat. Satu-satunya saat Yesus memanggil kita hamba yang baik dan setia adalah ketika kita berada dalam tahap melipatgandakan apa yang telah Ia percayakan bagi Kerajaan Allah. Dr Anderson mengatakan uang ditentukan untuk selalu tersedia bagi kita, karena kekayaan orang fasik disimpan untuk orang benar, dan itu hanya soal waktu hingga kita sampai ke sana.

 

Selengkapnya.


YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar