Minggu, 10 Oktober 2010

Aku dan Impianku

Do you want to share?

Do you like this story?

Berikut adalah kisah dari jawaban.com, intinya kita sebagai manusia boleh bermimpi, bercita-cita dan berusaha,  Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita.
 
Waktu aku kecil, SD tepatnya, cita- cita pertama yang terlintas dalam benakku adalah guru. Waktu aku agak besar, SMP tepatnya, cita-cita kedua adalah menjadi guru juga, dan waktu aku sudah mulai besar SMA Kelas 3 tepatnya, cita-cita ketiga ku adalah pengacara. Hal itu muncul ketika aku sangat menikmati diskusi dan perdebatan di dalam kelas. Tapi ku sadari ada semboyan kuno yang bilang "Pengacara membela yang bayar..", sementara aku cinta kebenaran. Maka aku beralih cita -cita menjadi seorang aktivis HAM. Saat itu Kasus Munir SH lagi marak – maraknya  di media. Munir itu aktivis Ham yang luar biasa..
 
Tapi entah mengapa,,, aku menang dan kuliah di Politeknik Negeri Medan, jurusan Akuntansi, Program Study Perbankan Dan Keuangan. Ga nyambung dengan cita - cita ku sebelumnya. Aku menikmati kuliah ku, tapi aku tidak punya mimpi untuk menjadi seorang banker ataupun accountant,  dan sekarang aku bekerja di LSM internasional yang bergerak di bidang pengembangan perempuan dan anak – anak, tepatnya di Aceh.
 

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Posting Komentar