Sewaktu jaman telegraph sedang berjaya, ada seorang anak muda yang begitu mencintai sandi-sandi morse dan bermimpi dapat bekerja di perusahaan pengiriman pesan kilat tersebut. Hingga suatu hari kesempatan itu datang, perusahaan mengumumkan adanya sebuah lowongan pekerjaan. Dengan bersemangat anak muda tersebut datang ke perusahaan tersebut untuk melamar pekerjaan itu. Ketika memasuki perusahaan telegraph itu, ia terkagum-kagum melihat sekeliling bagaimana para pekerja sibuk bekerja dan terdengar ramai suara-suara sandi morse.
Namun ternyata peminat atas pekerjaan itu tidak sedikit. Banyak orang telah duduk menunggu untuk melakukan wawancara. Oleh repsesionis ia diminta mengisi formulir sambil duduk menanti bersama para pelamar lainnya. Namun ketika ia telah selesai mengisi formulir, tiba-tiba anak muda itu berdiri dan segera masuk ruang wawancara tanpa menunggu dipanggil. Hal itu tentu saja membuat para pelamar lainnya bertanya-tanya. Apa lagi beberapa saat kemudian diumumkan bahwa pemuda tersebut mendapatkan pekerjaan tersebut. Mereka pun protes dengan keputusan itu.
Akhirnya pihak manajemen memberi penjelasan, “Anak muda ini datang bukan hanya menunggu dipanggil, namun ia benar-benar menguasai dan mencintai sandi-sandi morse. Sedari tadi kami sudah memberikan informasi melalui sandi morse yang berbunyi, ‘Jika Anda sudah selesai mengisi formulir, silahkan masuk untuk wawancara.’ Dan anak muda ini menangkap informasi tersebut sedangkan saudara-saudara tidak.”
Selengkapnya :
0 comments:
Posting Komentar