Di masa yang sulit seperti ini adalah hal yang bijak jika seseorang membuat skala prioritas. Namun, sering kali pada saat kita membuat daftar apa yang harus didahulukan, perkara memberi kepada Tuhan menjadi persoalan besar. Biasanya kita akan menaruhkan “persembahan untuk Tuhan” di posisi ketiga atau empat list prioritas keuangan kita.
Kisah janda Sarfat dan Nabi Elia adalah gambaran bagaimana manusia pada umumnya akan mendahulukan dirinya sendiri ketika ia sedang dalam kondisi yang kesusahan. Di I Raja-raja 17 diceritakan Elia meminta air dan roti kepada seorang wanita yang ditemuinya di gerbang
Mendengar jawaban wanita yang diajaknya bicara ini, Elia pun mengucapkan sebuah janji ilahi. Jika sang janda berani membalik prioritasnya-mendahulukan pemberian untuk sang hamba Tuhan maka tepung yang ada di rumahnya tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli tidak akan berkurang sampai Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi.
Selengkapnya : http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/main_daily_update/date/2010-08-31.html
0 comments:
Posting Komentar