Emas yang murni dan berharga lahir dari pemurnian dalam api. Perajin emas saat melebur emasnya di dalam api, tidak akan meninggalkan emas itu begitu saja. Karena jika ia melakukannya, maka emas itu akan rusak dan tidak bisa lagi dibentuk menjadi sebuah karya seni yang indah. Sebaliknya, perajin emas akan selalu berada di dekat api mengamati emasnya yang sedang terbakar di dalam api yang panas membara. Meskipun ia harus ikut merasakan panas dari proses peleburan itu. Demikian juga dengan Allah kita. Sebagaimana perajin emas tidak pernah meninggalkan emas yang sedang dileburnya, Bapa juga tidak akan pernah meninggalkan kita. Meskipun untuk itu, Bapa harus turut merasakan setiap sakit yang kita rasakan. Yosua 1:5bberkata, “Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
Selengkapnya : http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/main_daily_update/date/2010-08-26/
0 comments:
Posting Komentar